 |
foto (Ilustrasi) |
Mario Teguh Golden Ways Menjadi orang membosankan sungguh rugi. Apalagi sampai orang lain sudah enggan memberi nasehat kebaikan padanya. Untuk itu, ubahlah kebiasaan dengan terus-menerus memperbarui kehidupan, agar Anda menjadi pribadi baru yang menarik.
Caranya,
ubahlah sudut pandang kebosanan menjadi tidak membosankan. Yakni,
dengan melihat sesuatu yang berbeda dari diri sebelumnya.
Seperti seorang suami ketika melihat kebosanan yang tadinya melekat pada istrinya. Ubahlah agar tidak selalu mencelanya, dengan meyakini pasangan pada yang menciptakan-Nya. Bantu orang untuk melihat Penciptanya, bahwa Tuhan tidak menciptakan produk-Nya cacat atau KW2.
Dengan demikian, akan tumbuh kepercayaan dan kesan dalam dirinya, untuk menjadikan hidupnya lebih berkualitas dari sebelumnya.
Menyampaikan Kebaikan
“Capek deh”, adalah ungkapan ketika melihat seseorang tidak menunjukkan tanda-tanda untuk mengubah dirinya dari yang tidak baik menjadi baik. Selalu ada saja alasan untuknya membantah pada nasehat kebaikan yang diberikan. Atau, tidak adanya respon positif yang dilakukannya, karena kemampuannya membantah jauh lebih kuat daripada kebaikan.
Akibatnya, orang yang membosankan itu hanya mampu mengeluh. Meratapi kehidupannya tanpa mau mengubah keadaan menjadi lebih baik. Sementara kebenaran yang diberikan orang lain, tidak dijadikannya sebagai upaya mengubah keadaan.
Karena itu, jika ingin menjadikan diri keluar dari pribadi yang membosankan, lakukan hal-hal yang membuat kita menjadi bosan sepenuh hati. Sampai kebosanan itu akhirnya bosan bersama kita. Sehingga diri kita suatu hari akan menemukan hal yang menarik dalam diri sendiri, dan senang melakukannya.
Secara alamiah, ada keinginan dari kita membantu orang yang membosankan hidupnya. Namun jika orang itu sudah bosan dengan dirinya sendiri, bagaimana kita mampu menolongnya? Sementara dia sendiri saja tidak mau menolong atau berbuat sesuatu untuk dirinya sendiri.
Sementara hidup ini berat dan membebani hati. Karenanya, jangan biarkan hidup Anda letih dan melemahkan. Tugas kita hanya berupaya menyampaikan dan memberi kebaikan padanya. Selebihnya, biarlah Tuhan yang berperan.
Seperti seorang suami ketika melihat kebosanan yang tadinya melekat pada istrinya. Ubahlah agar tidak selalu mencelanya, dengan meyakini pasangan pada yang menciptakan-Nya. Bantu orang untuk melihat Penciptanya, bahwa Tuhan tidak menciptakan produk-Nya cacat atau KW2.
Dengan demikian, akan tumbuh kepercayaan dan kesan dalam dirinya, untuk menjadikan hidupnya lebih berkualitas dari sebelumnya.
Menyampaikan Kebaikan
“Capek deh”, adalah ungkapan ketika melihat seseorang tidak menunjukkan tanda-tanda untuk mengubah dirinya dari yang tidak baik menjadi baik. Selalu ada saja alasan untuknya membantah pada nasehat kebaikan yang diberikan. Atau, tidak adanya respon positif yang dilakukannya, karena kemampuannya membantah jauh lebih kuat daripada kebaikan.
Akibatnya, orang yang membosankan itu hanya mampu mengeluh. Meratapi kehidupannya tanpa mau mengubah keadaan menjadi lebih baik. Sementara kebenaran yang diberikan orang lain, tidak dijadikannya sebagai upaya mengubah keadaan.
Karena itu, jika ingin menjadikan diri keluar dari pribadi yang membosankan, lakukan hal-hal yang membuat kita menjadi bosan sepenuh hati. Sampai kebosanan itu akhirnya bosan bersama kita. Sehingga diri kita suatu hari akan menemukan hal yang menarik dalam diri sendiri, dan senang melakukannya.
Secara alamiah, ada keinginan dari kita membantu orang yang membosankan hidupnya. Namun jika orang itu sudah bosan dengan dirinya sendiri, bagaimana kita mampu menolongnya? Sementara dia sendiri saja tidak mau menolong atau berbuat sesuatu untuk dirinya sendiri.
Sementara hidup ini berat dan membebani hati. Karenanya, jangan biarkan hidup Anda letih dan melemahkan. Tugas kita hanya berupaya menyampaikan dan memberi kebaikan padanya. Selebihnya, biarlah Tuhan yang berperan.
