.
News Update :

Loading...
Hay Sobat Jangan Lupa Di kirim dan Share Ya Klo kamu suka...!!!

Lomba Peliharaan Terjelek di Yogyakarta

Senin, 18 Juni 2012

Ratusan pencinta binatang mengikuti Bark in the Park. Sebuah kegiatan komunitas pencinta binatang Yogyakarta, Animal Friends Jogja (AFJ), di halaman RRI Pro2 Jalan Affandi Gejayan Ahad 17 Juni 2012. Puncak Peringatan Hari Satwa Telantar se-Dunia itu mengusung tema "Save and Spay a Stray with AFJ".

Mereka mengkampanyekan perlindungan satwa telantar terutama anjing dan kucing. Karena itu para pencinta hewan ini menggelar perlombaaan unik bagi tiap peserta yang datang, termasuk lomba binatang terjelek dan lomba paling serasi lewat foto candid antara pemilik dan peliharaannya.


foto
Para pecinta binatang di Yogyakarta mengikuti event bertajuk Bark in the Park yang digelar komunitas Animal Friends Jogja (AFJ) di halaman RRI Pro2 Minggu (17/6). TEMPO/Pribadi Wicaksono


Binatang terjelek menampilkan peliharaan yang dianggap punya nilai kurang seperti cacat fisik atau kekurangan lainnya. “Selama ini terjadi diskriminasi binatang yang tersistem demi kepentingan pemilik dan bisnis belaka,” kata Ketua Penyelenggara, Nofri Dani, ketika ditemui Tempo di sela lomba. “Ketika peliharaan dinilai cacat, dinilai tak layak lomba atau tak berguna lalu disingkirkan. Image semacam ini harus diubah.”

Tampil sejumlah anjing dalam kondisi fisik kurang. Seperti anjing jenis Puk berkaki pincang atau Dalmatian gemuk dan tak lincah dengan banyak puting susu bekas melahirkan. Lomba binatang terjelek ini melihat pula kasih sayang pemelihara, meski hewan itu dalam kondisi cacat.

Nofri mengatakan kampanye sejak berdirinya AFJ 2004 silam menyasar eksploitasi satwa demi kesenangan dan bisnis seperti adu anjing hingga breeder. Cara ini menjadikan anjing atau kucing sebagai mesin uang dengan mengawinkannya terus-menerus untuk dijual.

Di Yogyakarta tak kurang tiga titik penampungan satwa liar. Minat adopsi masyarakat belum terlalu tinggi, sehingga sering terjadi overload dan binatang berkeliaran di jalanan. Titik penampungan itu seperti di markas AFJ di bilangan Yogyakarta selatan serta Dinas Peternakan.

Meski mengkampanyekan adopsi ketimbang membeli hewan, AFJ tak membuka peluang kalangan mahasiswa mengadopsi. “Kasus satwa telantar cukup banyak terjadi karen peran mahasiswa yang saat selesai kuliah dan pergi dari Yogya, peliharaannya dibuang, jadi kami tak izinkan itu,” kata dia.

AFJ melibatkan sejumlah instansi kepolisian dan musisi peduli hewan untuk melakukan pendekatan kepada masyarakat. “Pembiakan itu sah saja, tapi benar-benar terkendali, tak semata profit yang dikejar tapi kesejahteraan satwa diabaikan,” kata dia.
Habis Baca Dan Lihat jangan lupa Komentarnya... Thanks Jika Anda Suka Silahkan Share...

Artikel Terkait

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger... Silahkan Cari Artikel lainnya Disini Yang Lebih HOT Dan Menarik
Process Loading... Mohon Menunggu.
2leep.com